I'rab dan Pembagiannya

i'rab dan pembagiannya

Definisi I'rab

I'rab dalam istilah Nahwu adalah perubahan akhir kata baik secara implisit (tersurat/lafdziy) maupun secara eksplisit (tersirat/taqdiriy) karena sebab tertentu. Sebab yang mempengaruhi perubahan akhir kata dalam berbagai literatur tata bahasa Arab disebut dengan 'amil.  Berikut adalah beberapa contoh yang dapat kita gunakan untuk mempermudah dalam memahami definisi i'rab menurut ulama Nahwu.

Contoh Perubahan secara implisit (tersurat/lafdziy)

No Kata 'Amil/Sebab Bentuk Perubahan Keterangan
1 مسجدٌ إلَى إلَى مسجدٍ Kata مسجد sebelum ditambah 'amil berupa إلى pada awalnya memiliki baris akhir dhommatain (مسجدٌ) dan kemudian berubah menjadi berbaris akhir kasratain (مسجدٍ)
2 اللهُ إِنَّ إنَّ اللهَ Lafadz الله sebelum ditambah 'amil berupa إِنَّ pada awalnya memiliki baris akhir dhammah (اللهُ) dan kemudian berubah menjadi berbaris akhir fathah (اللهَ)
3 نَشْرَحُ ألَمْ ألَمْ نَشْرَحْ Kata نشرح sebelum ditambah 'amil berupa ألَمْ pada awalnya memiliki baris akhir dhammah (نَشْرَحُ) dan kemudian berubah menjadi berbaris akhir sukun (نَشْرَحْ)

Contoh Perubahan secara eksplisit (tersirat/taqdiriy)

No Kata 'Amil/Sebab Bentuk Perubahan Keterangan
1 المُسْتَشْفَى إلَى إلَى الْمُسْتَشْفَى kata المُسْتَشْفَى pada kedua contoh ini sejatinya mengalami perubahan karena ada 'amil yang mempengaruhinya, yaitu إلَى pada contoh pertama dan إِنَّ pada contoh kedua. Namun perubahan tersebut tidak tampak secara jelas atau hanya dikira-kirakan saja. Perubahan jenis seperti inilah yang disebut dengan perubahan secara tersirat (eksplisit/ taqdiry)
2 المُسْتَشْفَى إِنَّ إنَّ المُسْتَشْفَى
Dari contoh diatas dapat kita pahami bahwa I'rab merupakan perubahan akhir kata baik secara lafdzy maupun taqdiry karena dipengaruhi oleh 'amil tertentu.

إِعْرَابُهُمْ تَغْيِيْرُ آخِرِ الْكَلِمْ ¤ تَقْدِيراً أَوْ لَفْظًا لِعَامِلٍ عُلِمْ (العمريطي)

Pembagian I'rab

I'rab dibagi menjadi 4 (empat) sebagaimana yang telah dijelaskan oleh banyak ulama Nahwu, diantaranya seperti yang dijelaskan oleh Syaikh Syarafuddin Yahya bin Nuruddin bin Musa bin Ramadhan bin Umairah al-‘Imrithy dalam kitabnya al-'Imrithy sebagai berikut:

أَقْسَامُهُ أَرْبَعَةٌ فَالْتُعْتَبَرْ ¤ رَفْعٌ وَنَصْبٌ وَكَذَا جَزْمٌ وَجَرْ (العمريطي)

Dari nadzam diatas dapat kita ketahui bahwa i'rab dibagi menjadi 4 (empat), yaitu: I'rab Rafa', I'rab Nashob, I'rab Jazam, dan I'rab Jar (note: i'rab jar terkadang disebut juga dengan i'rab Khafadh oleh beberapa ulama lain). Masing-masing i'rab tersebut memiliki karakter khusus sehingga ada beberapa i'rab tertentu yang hanya bisa berada pada kata benda (kalimah isim) dan ada pula yang hanya bisa berada kata kerja (kalimah fi'il)

Adapun i'rab yang hanya bisa berada pada kalimah isim adalah i'rab Jar sedangkan i'rab yang hanya bisa berada pada kalimah fi'il adalah i'rab Jazam. Dengan demikian, kedua i'rab yang lain (i'rab Rafa' dan I'rab Nashob) bisa berada pada kalimah isim maupun fi'il. Untuk mempermudah pemahaman kita berikut disajikan tabel yang menjelaskan hal tersebut.

No I'rab Kalimah
Isim Fi'il
1 Rafa'
2 Nashob
3 Jazam χ
4 Jar χ